Heboh! Judul poster wawancara Bu Guru Salsa di TV One menuai kecaman netizen karena dianggap tidak pantas dan tidak menghargai dunia pendidikan. Simak kronologi kasus Bu Guru Salsa dan sorotan terhadap peran media.
Media sosial kembali dihebohkan dengan kemunculan sosok kontroversial Bu Guru Salsa, yang belakangan menjadi perbincangan panas akibat skandal pribadinya yang mencuat ke publik. Namanya kembali mencuat setelah stasiun televisi TV One mengundangnya dalam sebuah program wawancara eksklusif.
Namun, bukan isi wawancaranya yang menjadi perhatian utama netizen, melainkan judul poster promosi acara tersebut yang dianggap tidak pantas. Dalam poster tersebut tertulis “Wawancara Eksklusif Bu Guru Salsa Siap ‘Goyang’ Penggemar.”
Judul itu langsung menuai kritik keras dari warganet karena dinilai tidak sensitif, memperburuk citra dunia pendidikan, dan dianggap memberi panggung pada figur yang seharusnya tidak diangkat kembali ke ruang publik. Berbagai komentar bernada kecewa pun membanjiri unggahan poster tersebut seperti dilansir dari Lamebturah.
“Please, Indonesia harus mulai terapkan cancel culture,” tulis salah satu netizen.
“Emang udah habis orang-orang yang berprestasi?” sindir yang lain.
“Kerjanya KPI apa ya? Kok yang begini bisa lolos izin?” tambah komentar lainnya.
“Stop membicarakan ibu satu ini. Beliau sudah tidak relevan dan tidak layak mendapatkan tempat di dunia pendidikan,” tulis komentar panjang yang mendapat banyak dukungan.
Banyak warganet juga menyayangkan keputusan media arus utama yang dianggap justru memberi ruang kepada tokoh yang dinilai tidak memberi kontribusi positif, terutama bagi generasi muda. Namun satu hal yang pasti, publik kini semakin kritis terhadap konten yang disajikan media, khususnya ketika menyangkut sosok yang memiliki latar belakang di dunia pendidikan dan menyentuh aspek etika publik.
Kasus Bu Guru Salsa: Dari Korban Penipuan Hingga Sorotan Publik
Kasus Bu Guru Salsa menjadi sorotan publik setelah video pribadi yang melibatkan dirinya tersebar luas di media sosial pada Februari 2025. Dalam video tersebut, terlihat seorang wanita berjilbab melakukan gerakan yang dianggap tidak pantas.
Ini link.
👉. https://videy.co/v/?id=QpBIRhFR1
https://videy.co/v/?id=EJzT3sA71
https://videy.co/v/?id=tRItMAUm1
https://videy.co/v/?id=JvVvz5em1
https://videy.co/v/?id=9Qv1bt9X1
https://videy.co/v/?id=AnXKBePB1
Kronologi Kejadian:
Awal Mula: Salsabila Rahma, yang dikenal sebagai Bu Guru Salsa, mengaku menjadi korban penipuan oleh seseorang yang dikenalnya melalui media sosial.
Modus Penipuan: Dalam hubungan daring tersebut, ia diminta oleh pacarnya untuk melakukan video call tanpa busana dengan iming-iming hadiah mobil.
Penyebaran Video: Tanpa sepengetahuannya, video tersebut direkam dan kemudian disebarluaskan tanpa izin. Video berdurasi sekitar lima menit itu pertama kali muncul di platform media sosial dan segera menjadi viral, menimbulkan dampak serius terhadap reputasi dan karier Salsabila sebagai tenaga pendidik.
Klarifikasi dan Permohonan Maaf:
Melalui unggahan di media sosial, Bu Guru Salsa memberikan klarifikasi bahwa dirinya tidak pernah menyebarkan video tersebut secara sengaja. Ia menduga mantan pacar online-nya adalah pihak yang pertama kali menyebarkan video tersebut. Ia juga mengungkapkan penyesalan mendalam atas kejadian ini dan meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Penangkapan Pelaku:
Pihak kepolisian Jember berhasil mengidentifikasi dan mengamankan seorang pria yang diduga sebagai pelaku utama penyebaran video tersebut. Pelaku diketahui adalah mantan pacar online Bu Guru Salsa yang menerima sejumlah video pribadi darinya.
Pernikahan di Tengah Kontroversi:
Di tengah kontroversi, Bu Guru Salsa melangsungkan pernikahan dengan Muhammad Luqman Hakim, seorang guru informatika di SMP Negeri Jember, pada 28 Februari 2025. Pernikahan mereka berlangsung di rumah keluarga Salsabila di Desa Pontang, Kecamatan Ambulu, Jember.
Belajar dari Kisah: Mengedepankan Sosok Berprestasi
Di tengah berbagai dinamika sosial dan budaya, masih banyak sosok-sosok inspiratif yang menunjukkan bahwa kerja keras dan dedikasi mampu mengantarkan seseorang meraih prestasi membanggakan. Alih-alih memberikan panggung kepada figur kontroversial, media diharapkan dapat lebih fokus pada kisah-kisah positif yang membangun dan memotivasi generasi muda.
Lalu Muhammad Zohri – Atlet Lari Internasional
Pemuda asal Nusa Tenggara Barat ini mencuri perhatian dunia setelah meraih medali emas di ajang Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia (2018) untuk nomor lari 100 meter. Zohri membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk mencetak sejarah.
Kisah inspiratif seperti Zohri inilah yang seharusnya lebih sering diangkat oleh media sebagai teladan bagi generasi muda.
Kontroversi seputar judul wawancara Bu Guru Salsa di TV One menjadi pengingat penting bagi media untuk lebih mempertimbangkan etika dan dampak pemberitaan, terutama ketika melibatkan individu dengan latar belakang profesi yang terhormat seperti guru.
Sensitivitas dan tanggung jawab dalam memilih diksi dan fokus pemberitaan menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan publik dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan masyarakat.
Advertisement